Jumat, 11 Desember 2015

Multiplexing

Multiplexing

Pengertian :
Multiplexing adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses dimana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Multipexing merupakan sebuah teknik yang bekerja di physical layer pada lapisan OSI.

Tujuan :
Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optic. Selain itu multiplexing juga bertujuan untuk  meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi
dengan cara berbagi akses bersama.

Contoh :
Contoh aplikasi dari teknik multiplexing adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optic Surabaya – Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice)  yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.
Sebuah alat yang melakukan multiplexing disebut Multiplekser (MUX) dan alat yang melakukan proses yang berlawanan disebut Demultiplekser (DEMUX).

Keuntungan :
·    Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal
·    Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan

Beberapa alasan penggunaan multiplex :
·      Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
·      Memanfaatkan sumber daya seefesien mungkin
·      Kapasitas tebatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin
·      Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama

Secara umum fungsi multiplexing adalah :
·      Membantu berbagai koneksi pada sebuah mesin
·      Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan anata sebuah koneksi dengan lainnya.

Jenis Teknik Multiplexing :
a.    Frequency Division Multiplexing (FDM)
b.    Time Division Multiplexing (TDM)
c.    Statistical Time - Division Multiplexing (STDM)

a.    Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkkan frekuensi. Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth  saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi.  Sistem ini menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirim akan dicampur berdasarkan frekuensinya.  FDM merupakan sinyal analog yang digunakan sebagai media pengirim sinyal digital (0 & 1) dalam sistem komputer.
Contoh FDM adalah pada penggunaan radio dan TV.
b.   Time Division Multiplexing (TDM)
TDM merupakan sebuah proses pentransmisian beberapa sinyal informasi yang hanya melalui satu kanal transmisi dengan masing-masing sinyal di transmisikan pada periode waktu tertentu. Secara umum TDM menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). Artinya bandwidth yang ada dipisahkan menjadi chanel-chanel kecil (baseband) berdasarkan waktunya.  Pengiriman data menggunakan TDM dilakukan dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut dikirimkan. TDM digunakan untuk transmisi sinyal digital. Bit data dari terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan penerima harus sinkron supaya masing-masing penerima data yang ditunjukan kepadanya. TDM hanya digunakan untuk komunikasi dari titk ke titik.
TDM lebih efesien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telepon dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus.
c.    Statistical time-division multiplexing (STDM)
STDM merupakan TDM yang bekerja seperti FDM. Mengurangi/menghapus “idle time” pada terminal yang tidak aktif. STDM menghapus/mengurangi blok-blok kosong dalam blok-blok campuran. STDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelegent TDM, dikenal sebagai alternative synchoronous TDM.
Efesiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistic. STDM dapat mengidentifikasikan terminal mana yang menganggur/ terminal yang membutuhkan transmsi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar